Tentara yang ada di seluruh dunia identik menggunakan seragam bermotif loreng. Banyak yang berpendapat motif ini sebagai upaya kamuflase tentara di medan agar tak terlihat musuh. Tetapi ada alasan lain mengapa seragam militer identik dengan loreng. Umumya seragam tentara memiliki motif abstrak kombinasi warna hijau, coklat, dan hitam. Ternyata tidak semua tentara menggunakan warna tersebut. Warna baju yang dipilih rupanya menyesuaikan medan yang ada di wilayah negara. Seperti tentara angkatan laut berseragam loreng kombinasI warna biru.
Atau tentara di Timur Tengah yang memilih motif loreng kombinasi warna coklat muda, dengan seragam tersebut setiap anggota militer dapat melakukan penyamaran atau disebut teknik survival. Teknik survival digunakan agar anggota tentara tidak terlihat maupun terdeteksi oleh musuh.
Penerapan warna tidak hanya diterapkan pada kostum tetapi juga senjata yang digunakan. Awalnya seragam tentara berwarna mencolok guna menakuti musuh. Tetapi nyatanya hal tersebut justru sangat beresiko saat pertempuran terjadi. Motif loreng pertama kali digunakan pada awal 18000-an oleh sebagaian unit militer. Kini mendeteksi posisi manusia dapat dengan mudah dengan inframerah. Tetapi seiring hal tersebut telah ditemukan metode-metode kamuflase oleh militer. Penggunaan baju inilah yang membuat tugas TNI dalam mengamankan dan mempertahankan keutuhan negara berjalan maksimal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar